banner 728x250

Dari Ujung Telunjuk ke Marketplace: Pengrajin Songket Limbang Jaya Go-Digital Bareng Dosen Universitas Sriwijaya

Ogan Ilir, Karsa Sriwijaya – Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, mendadak ramai dan penuh semangat. Para pengrajin songket yang biasanya sibuk di depan alat tenun, kali ini duduk rapi di depan layar ponsel. Mereka mengikuti pelatihan digitalisasi yang digelar oleh tim dosen Universitas Sriwijaya (Unsri), yang mengajarkan cara memasarkan produk ke platform digital seperti Shopee, Tokopedia, hingga Instagram.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025 ini dipimpin oleh Dr. Agustina Bidarti bersama Dr. (Cand.) Eka Mulyana, Azqia Wardani, M.Si, dan Dr. Dedi Irwanto. Melalui program pengabdian masyarakat ini, para dosen Unsri hadir langsung di tengah pengrajin untuk memberikan pelatihan tentang branding produk, strategi harga, fotografi, hingga promosi digital melalui WhatsApp Business dan media sosial.

“Kami ingin pengrajin songket bisa beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati diri budaya mereka. Digitalisasi bukan hanya soal jualan, tapi soal bagaimana warisan budaya bisa terus hidup,” ujar Dr. Agustina Bidarti.

Pelatihan ini juga disertai praktik langsung bagaimana membuat foto produk yang menarik dan katalog digital agar songket Limbang Jaya tampil memukau di marketplace. Dr. (Cand.) Eka Mulyana menambahkan, kualitas visual menjadi kunci penting untuk menarik minat pembeli di dunia daring yang serba cepat.

Lebih dari sekadar bisnis, pelatihan ini juga mengangkat kembali nilai sejarah dan filosofi di balik setiap motif tenun. Dr. Dedi Irwanto menjelaskan bahwa songket Limbang Jaya telah menjadi simbol identitas budaya sejak masa Pangeran Sido Ing Rejek pada tahun 1659, dan kini bertransformasi melalui tangan generasi modern yang melek digital.

Antusiasme peserta pun terasa luar biasa. Salah seorang pengrajin, Ibu Juwita, menyampaikan apresiasinya kepada tim Unsri.

“Kami senang sekali. Dulu kami hanya tahu jualan di pasar atau lewat kenalan. Sekarang kami tahu cara menjual di Shopee dan Instagram. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya dengan senyum bangga.

Melalui kegiatan ini, dosen Unsri tidak hanya mengajarkan keterampilan digital, tetapi juga menyalakan semangat baru bagi para pengrajin untuk menembus pasar nasional dan internasional. Kini, songket Limbang Jaya tidak lagi hanya dipamerkan di ruang tamu, melainkan siap bersinar di etalase digital — dari ujung telunjuk, langsung ke marketplace.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *